Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Sajak Cinta untuk Marshanda

16 Mei 2014   15:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:28 156 1


Kamu itu wanita cantik yang pintar dan juga tegas.

Aku mengetahui keberadaanmu di dunia selebritas yang nampaknya amat menyenangkan itu sejak sinetron "Bidadari"-mu menjadi tayangan utama di sebuah stasiun televisi.

Kala itu kamu adalah gadis kecil yang amat unik. Senyummu aku suka sekali, indah. Nampaknya karena susunan gigi gingsulmu ya sehingga melahirkan senyum yang mampu meluluhkan hati Ben.

Chacha, begitu kamu akrab disapa.

Aku masih ingat, melihatmu ditelevisi saat kamu mulai tumbuh dewasa. Dan mungkin banyak orang yang juga ingat, ketika itu siaran tentangmu lagi-lagi mendominasi tayangan televisi. Kisah depresimu waktu itu, behasil menyedot perhatian banyak orang.

Terpampang jelas disebuah video, bagaimana kamu bernyanyi sambil menangis, berputar dan menari, dengan kibasan rambut pirangmu itu. Sesekali diselingi umpatan untuk temanmy, yang nampaknya umpatan ini sudah lama sekali terpendam. Dan disitu kamu bebas melampiaskannya.

Waktu Chahca-ku sayang sudah menjalin cinta dengan VJ Ben. Sepanjang masa depresimu itu pula Ben dengan setia mendampingimu. Ingat, di masa-masa beratmu itu Ben selalu ada untukmu!

Seiring berjalannya waktu kamu bertransformasi menjadi wanita yang lebih baik. Kamu mengenakan hijab Cha! Dan aku semakin kagum padamu! Pastinya bukan cuma aku, jutaan jiwa penggemarmu di luar sana bisa dipastikan memiliki kesamaan rasa denganku. Termasuk Ben, dia pasti semakin menyayangimu.

Waktu terus berjalan, dan akhirnya kamu menikah dengan Ben, si lelaki setia itu. Aku senang sekali melihat berita pernikahanmu di infotainment. "Luar biasa Chacha, langgeng dan bahagia selamanya ya!" itulah doaku untukmu yang aku panjatkan sambil menyaksikan tayangan ulang moment sakralmu.

Akhirnya kamu hamil, dan melahirkan. Anakmu pasti lucu ya Cha, seperti ibunya :). Dengan demikian semakin bulat rasa kagumku, karena kini seorang Marshanda telah menjadi wanita yang sempurna.

Tapi belum lama ini aku mendengar berita rencana perpisahanmu dengan Ben, suamimu, lelaki yang menemanimu saat kamu berada di masa-masa sulit. Dalam titik hidup yang mungkin salah satu guncangan terberat bagi seorang Marshanda.

Aku sedih dan kecewa mendengar kabar kamu menggugat cerai suamimu, dan kian hari tekadmu semakin bulat untuk berpisah.

Cha, aku pemerhatimu yang tak akan pernah mungkin bisa berjabat tangan dengan pelaku seni sekaliber dirimu, hanya ingin mengingatkan. Bahwa Ben senantiasa ada saat dirimu terpuruk beberapa waktu lalu. Dan Ben kini juga ingin tetap ada untukmu dan anakmu.

Tapi bagaimanapun juga, adalah hak mu sepenuhnya untuk menentukan seluruh titian jalan hidupmu.

Hidup harus terus berjalan, karena dunia akan terus berputar.

(dnu, 15 Mei 2014, 19.42)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun