Nama Ang San Mei tentu tak asing di ingatan pembaca Tetralogi Buru. Pram memberikan porsi yang cukup besar untuk menceritakan sepak terjang perempuan berdarah Cina ini pada buku ke-3. Ang San Mei, menurut Liu (2008), merupakan salah satu fantasi sekaligus manifestasi dari kekaguman Pram terhadap Republik Rakyat Cina (RRC).
KEMBALI KE ARTIKEL