Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Hasrat Jiwa

27 Juli 2024   13:33 Diperbarui: 27 Juli 2024   13:37 126 5
Peluh-peluh mengadu kepada lesu
Yang dibakar habis oleh ide-ide yang menyatu
Hari yang pilu, katamu
Ah...., jangan kau kira semua ini begitu saja berlalu

Kepulan asap menyerap gairah
Lautan nada-nada sumbang memekak keheningan
Semburan kata bernada amarah seketika menjadi teman perjalanan
Kala tak mampu mengurai rasa yang selayaknya adalah suka cita

"Bruuukkk...!", hentakan raga membelah kayu yang menjadi saksi bisu
Lemah tersungkur dirundung rindu yang tak juga berlalu
Air mata bahkan enggan menyentuh wajah ayu
Senyum kemenangan itu menjadi hambar dan kaku

" Aku bangkit!", katamu
Dari jeruji ketidakadilan semu
Yang kau sadari bahwa ini adalah luapan ilmu
Dari pilihan hidup dan tujuan jiwamu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun