Juga mimpi yang semua lenyap begitu cepat
Kisah itu melebur menjadi sejarah
Terlukis dalam perjalanan dengan warna darah begitu pekat
Bara asmara menjadi merah padam
Kala sentuhan itu tak lagi terasa dalam detik-detik indahnya malam
Air mata menitik mengukir rindu tersedu
Berharap terperangkap kembali pada hari yang lalu
Hangat nafas jiwamu meninggalkan cerita luka
Tatapanmu meninggalkan goresan berdarah di sudut-sudut cinta
Yang lenyap bersama tirai senja
Terlipat dalam setiap mantra
Duh, kekasih jiwa...
Jemarimu meneguhkan hasrat
Dekapmu menyembuhkan sesak
Jalinan rasa jangan pernah usai begitu saja