Meruntuhkan dinding hati yang masih tertambat
Menerjang angkasa sempit raga
Menggoyahkan bulir-bulir embun air mata
Ruang sepi membidik batin
Menggetarkan jemari mengusap pori-pori
Barangkali makhluk tanpa mata mendekati
Berbagi kehangatan sebangsa perapian di musim panas
Namun ini bukan perkara kesepian
Yang menjadi ketakutan para insan
Hanya mencoba berdamai bersama kenangan
Lalu dipersembahkan kepada masa depan
Sepiku adalah diri sendiri
Dialog yang terjalin antara nafas dan batin sejati
Melempar jauh kesepian menjadi kenyamanan
Tanpa kebisingan alur kehidupan