Kini menerpa pori-pori kalbuku, bagai embun meresap erat tanpa mencelakai
Mengijinkanku bersua dengan keredupan yang tanpa jeda
Bisikan mesra sang bayu menggelitik sukma
Tak kudapati lagi insan yang menjalin diri dengan sang senja
Tinggallah diriku termangu dalam lamunan angan tanpa ujung
Terduduk dalam ukiran bebatuan mulia
Yang tersaji sejak tombak sakti tertancap di tanah ini
Peralihan nuansa menjadi pertanda, bahwa Dewa telah menyapa
Kembali kuterjaga kala lukisan awan tak lagi utuh
Beranjak pada gerbang samadi
Menghiasi alam raya dengan senyuman lega diri
Ketika rerumputan berdendang pada waktu yang ditentukan
Kusucikan diri pada derai air nirwana
Membasuh segala luka terdahulu
Menjadi layak kala mempersembahkan bebungaan yang terpilih
Yogya.08.06.20