Aku teringat percakapanku dengan Teteh, anakku bungsu di Masjidil Haram. Kala itu Teteh sedang menanti waktu shalat isya selepas shalat maghrib. Aku memintanya untuk mengambilkan Al-Qur'an dari lemari khusus di dekat kolom masjid. Teteh membaca Al-Quran dengan tartil bergantian denganku agar waktu menunggu terisi dengan kebaikan.
KEMBALI KE ARTIKEL