Di bawah langit November yang muram, aku duduk termenung, dihantui perasaan yang sulit kujelaskan. Campur aduk. Sesak. Hingga akhirnya, aku memutuskan keluar kos, menyalakan motor, dan melaju di bawah derasnya hujan. Kubawa tubuh yang basah ini memutari kampus, membelah rintik hujan yang terasa seperti menggambarkan gejolak di dalam diriku. Namun, meski angin dingin menusuk, hatiku tetap tak menemukan ketenangan.
KEMBALI KE ARTIKEL