Surup kemarin aku duduk dijembatan penghubung antara dua gedung, di tempat yang sunyi, di temani hembusan angin yang membelai lembut jilbabku. Disinilah, jauh dari hiruk-pikuk dan pandangan orang lain, aku mencoba berdamai dengan diriku sendiri, mengurai beban harapan yang entah sejak kapan mulai menyesaki hati dan pikiranku. Aku terdiam, merenung mengenang semua waktu yang pernah ku habiskaan hanya untuk berusaha memenuhi ekspetasi orang lain, untuk menjelaskan diri agar tak disalah pahami. Rasanya, seolah hidup ini adalah sekumpulan penjelasan dan pembuktian yang tiada henti, dimana ketenangan hanya muncul jika semua orang memahami dan menyukai kita. Tapi disini, di tengah hembusan angin yang lembut, aku mulai melihat bahwa pemahaman mereka bukanlah hal yang bisa selalu kuharapkan.
KEMBALI KE ARTIKEL