Lumpur lapindo dekat sekali dengan rumahku. Bahkan rumahkupun akan diratahkan dengan tanah. Bukan karena akan terendam lumpur. Tapi karena terkena dampak dari lumpur itu sendiri. Karena kepadatan tanah di bawah rumah - rumah kami telah berkurang. Dan beberapa alasan yang menyebabkan tempat kami tinggal tak lagi sehat. Tanahku desaku beserta para penghuninya akan segera pergi. Pergi ke tempat baru. Tak lagi berkumpul berjejer lagi. Disisi lain kesedihan ini dibayar dengan jumlah uang yang kami terima. Harga
Tanah dan bangunannya dibayar dengan mahal. Sehingga bagi kami yang ekonominya rendah dapat memperbaiki hidup. Memulai kehidupan dan menatanya kembali.
Namun tanahku rumahku dan desaku tak pernah mampu dibayar dgn harga berapapun. Aku tak lagi dapat pulang ke rumahku lagi. Ke desaku lagi. Tetangga yang merangkap saudara tak lagi dekat denganku tak lagi dapat kutemui dengan cepat. Dan tempatku bermain dulu desaku yang dulu tak akan pernah sama semua diratahkan dengan tanah yang tersisa hanya puing - puing bangunan.
Tempatku pulang bukan lagi tanah kelahiranku lagi.