Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Metaorphosis part II

18 Juli 2015   17:50 Diperbarui: 18 Juli 2015   17:50 86 0
Hujan... dia membawa bulir-bulir air yang disimpan langit dan akan dijatuhkan di tempat yang tepat. Selalu. Tak pernah salah tempat pun salah waktu kala bulir itu turun membasahi bumi yang panas karena ambisi yang tak pernah berhenti dari makhluk yang namanya manusia. Terkadang dia datang membawa angin semilir yang menyejukkan hati, namun terkadang dia datang bersama badai yang memporak-porandakan seluruh isi bumi. Perlahan Dika mengulurkan tangannya dibawah tetes hujan yang mengalir lewat genting yang menjadi atap Lab. Dia merasakan setiap tetes hujan yang mengenai tangannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun