Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kisah Daun yang Bipolar dan Pohon yang Diktator

18 Agustus 2014   23:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:12 69 2
Daun itu menjatuhkan diri dari  ranting tempatnya bertumbuh

Tidak oleh angin tidak juga oleh tetes hujan yang luruh

Bukan pula karena musim gugur yang nanar menyentuh

katanya, Ia hanya ingin terjatuh saja dari Pohon lalu pergi menjauh....

Dari bukit Stroberi, kupandangi Sang Pohon yang sepertinya mulai lelah

Tak seperti biasanya kali ini Ia resah

Katanya, Ia belum kalah

Ia juga sedang tak ingin marah

Hanya ingin berdiam dulu sejenak namun hati sumpah serapah

Akan membawa pulang sang Daun dan membuatnya menyerah

Daun sahabatku...

Kau tahu, Aku masih bisa mengingat

Suara tawa dan tangisanmu yang bergantian meratap

Aku juga masih bisa mengingat

Pelukan mesra dan Lecutan bundamu, sang Pohon yang terkadang kalap

Kau bilang tak pernah ada waktu untuk menjadi diri sendiri

Selalu harus berpacu dengan waktu, demi menjadi Daun yang kelak dihormati seluruh negeri

Kini, sang Daun melayang tak tahu tujuan

Dan Sang pohon terbaring lemah menangis merindukan

Ia membiarkan seluruh rantingnya berguguran ketanah

Berharap sang daun kembali...

Ia merasa tak mampu lagi berdiri

Hanya satu keinginannya : kembali pada masa lalu

Dimana masih tersisa sedikit kenangan

akan tarian sang Daun yang penuh keriangan..........

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun