Tidak oleh angin tidak juga oleh tetes hujan yang luruh
Bukan pula karena musim gugur yang nanar menyentuh
katanya, Ia hanya ingin terjatuh saja dari Pohon lalu pergi menjauh....
Dari bukit Stroberi, kupandangi Sang Pohon yang sepertinya mulai lelah
Tak seperti biasanya kali ini Ia resah
Katanya, Ia belum kalah
Ia juga sedang tak ingin marah
Hanya ingin berdiam dulu sejenak namun hati sumpah serapah
Akan membawa pulang sang Daun dan membuatnya menyerah
Daun sahabatku...
Kau tahu, Aku masih bisa mengingat
Suara tawa dan tangisanmu yang bergantian meratap
Aku juga masih bisa mengingat
Pelukan mesra dan Lecutan bundamu, sang Pohon yang terkadang kalap
Kau bilang tak pernah ada waktu untuk menjadi diri sendiri
Selalu harus berpacu dengan waktu, demi menjadi Daun yang kelak dihormati seluruh negeri
Kini, sang Daun melayang tak tahu tujuan
Dan Sang pohon terbaring lemah menangis merindukan
Ia membiarkan seluruh rantingnya berguguran ketanah
Berharap sang daun kembali...
Ia merasa tak mampu lagi berdiri
Hanya satu keinginannya : kembali pada masa lalu
Dimana masih tersisa sedikit kenangan
akan tarian sang Daun yang penuh keriangan..........