1. Ciptakan Metode Pembelajaran yang Berbeda Setiap siswa memiliki keunikan dan karakter masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, guru tidak dapat menanganinya dengan cara yang sama. Untuk menumbuhkan karakter dan keunikan setiap siswa dalam belajar, guru harus mengembangkan metode pengajaran yang berbeda-beda. Misalnya metode pengajaran dengan diskusi. Mungkin siswa kelas A dapat belajar dengan baik dengan cara ini, tetapi metode ini mungkin tidak cocok untuk kelas lain. Oleh karena itu, guru harus memiliki cara lain untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Akrab dengan siswa Jika di kelas ada siswa yang ribut saat belajar, pasti gurunya pusing. Situasi ini dapat diselesaikan dengan kesepakatan dengan siswa. Setelah mencapai kesepakatan, guru harus konsisten dan menunjukkan kepada siswa bahwa kesepakatan itu harus dihormati bersama. Biasanya, kontrak diakhiri di awal pelajaran. Anak dapat diajak berdiskusi mengenai aturan yang harus diikuti agar proses pembelajaran di kelas berjalan dengan lancar. Jangan lupa untuk mempertimbangkan konsekuensi dari pelanggaran aturan yang ditetapkan oleh anggota kelas. 3. Berikan Peringatan Halus: Guru harus merasa kesal jika siswanya berisik di dalam kelas. Hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa siswa tidak boleh diingatkan dengan keras. Volume tinggi juga menyebabkan siswa meninggikan suara mereka. Selain itu, membentak juga dapat menggugah emosi dan menguras energi. Guru dapat menggunakan isyarat tubuh atau gerakan tubuh untuk memperingatkan. Misalnya, letakkan jari telunjuk Anda di depan bibir dan lihat diam-diam ke semua siswa. Untuk anak sekolah dasar, guru dapat mengurangi kegaduhan siswa dengan mengajak mereka bernyanyi bersama.
4. Jangan menggunakan kata jangan larang siswa Biasanya jika siswa sulit dikendalikan dan terus menerus mengamuk sehingga mengganggu konsentrasi, guru memberikan teguran. Contoh yang sering diucapkan adalah "jangan ribut" atau "jangan bicara". Peringatan seperti itu biasanya hanya diindahkan untuk sementara karena tidak ada alasan yang tegas untuk peringatan tersebut, namun solusinya adalah mengubah pilihan kata. Ganti peringatan "jangan ribut" dengan "ayo belajar dulu".
5. Berhenti menyunat siswa Kelakuan buruk seorang siswa di kelas tidak bisa diselesaikan dengan menyebut orang A keras kepala, orang B pekerja keras, dst. Guru dapat mulai melihat hal-hal positif pada diri siswa karena setiap anak perlu memiliki sisi positif. Siswa mungkin berperilaku sedikit karena mereka menginginkan perhatian guru. Pujilah siswa bahkan untuk hal terkecil yang mereka lakukan. Ketika siswa merasa dihargai, mereka merasa lebih bahagia dan lebih termotivasi untuk terus bekerja dengan baik.
6. Pahami mengapa manajemen siswa sulit Jika siswa selalu aktif dan berpindah-pindah di dalam kelas, yang mengganggu siswa lain, bukan berarti manajemen siswa sulit. Bisa jadi ia adalah anak yang hiperaktif atau hanya bosan. Guru harus mencari tahu alasan tindakan siswa tersebut. Agar tidak mengganggu pembelajaran, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan kegiatan seperti diskusi atau permainan.
7. Jadilah Pendengar yang Baik Cara lain untuk menghadapi siswa yang sulit adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Siswa yang sulit dibimbing di kelas sering kali adalah anak-anak yang kurang perhatian atau menyimpan banyak hal. Pendekatan personal, dimana siswa diajak berbicara bebas dengan materi pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempresentasikan masalahnya. Selain membangun hubungan antara guru dan siswa, metode ini juga dapat membuat siswa merasa dihargai dan diterima. Ini adalah beberapa cara guru dapat menangani siswa yang sulit diatur.