Ketika masih remaja, saya menggemari buku serial
Little House on the Prairie. Keluarga mereka adalah tergolong kaum pionir, ayah mereka petani dan pemburu hewan, namun juga bersedia bekerja apa saja demi mencukupi kebutuhan. Mereka hidup berpindah-pindah demi mendapatkan tanah impian. Hingga suatu ketika mereka mendaftar sebagai calon pemilik sebidang tanah negara dan bisa membuktikan mereka berhak mendapatkannya dengan mendiami dan memanfaatkannya sebagai lahan pertanian.
Bagian cerita tersebut terasa mengharukan. Mereka telah beberapa kali berpindah tempat tinggal dengan melakukan perjalanan berhari-hari, dengan gerobak dan tidur di tempat terbuka. Gagal panen dan lainnya telah mereka alami, hingga mereka terpaksa menyantap burung-burung yang menyerang tanaman mereka. Ketika kemudian si ayah dinyatakan pemilik tanah yang dibagikan oleh negara, saya sebagai salah satu pembaca ikut merasa gembira.
KEMBALI KE ARTIKEL