Apa kamu merasa gelisah
Atau tugasmu masih banyak
Sehingga kamu tak kunjung terlelap
Kamu masih sibuk memerhatikan layar
Kusediakan susu cokelat hangat buatmu
Teguklah perlahan, agar kamu mengantuk
Sudah sekian hari kamu tidur larut
Aku ragu kamu tidur cukup
Lagi-lagi kamu masih terjaga
Raut wajahmu nampak tegang
Apakah bebanmu begitu berat
Bagilah, agar dirimu lebih tenang
Apa yang membuatmu selalu gelisah
Apakah berita tentang gempa
Ataukah utang yang belum lunas
Tidurlah, besok kita cari solusinya
Kamu belum juga terlelap
Aku juga jadi tertular
Aku gelisah memikirkan dirimu
Apa kamu juga gelisah karenaku
Mengapa kamu masih terus menatap layar
Adakah sesuatu yang kamu nantikan
Apakah kamu ketikkan doa di layar
Ataukah realitasmu ada di layar
Ponselmu kusembunyikan
Agar kamu tak terus menatap layar
Kini gelisahmu makin hebat
Seolah seluruh rahasiamu ada di layar
Kamu mulai terlelap sebelum hari makin larut
Ponsel menjadi penjara hati dan pikiranmu
Kini kamu curahkan gelisahmu ke diriku
Alih-alih ke layar yang hanya benda mati itu