Setiap hari Noah memancing. Ikan pancingannya dimasukkan ke dalam kulkas hingga penuh.
Ia terus memancing dan melakukan kegiatannya secara monoton. Ia tak mau membagi ikannya dengan kucing. Ikan itu juga tak disantapnya hanya dibuat cetakan lukisan ikan.
Berbeda dengan Noah yang hidup di alam pikirannya sendiri, ada seorang kakek yang rajin membuat lilin. Dengan lilin buatannya sendiri, ia setiap senja berkeliling kota menaruh lilin agar kota tersebut tidak gelap. Ia selalu berupaya menyapa Noah, tapi Noah mengabaikannya.