Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Tentang Film yang Kompleks

29 Juni 2024   23:59 Diperbarui: 30 Juni 2024   00:00 27 3

Apakah kalian pernah merasa kebingungan ketika menyaksikan sebuah film? Menonton film Interstellar atau Inception, misalnya. Tenang kalian tidak sendiri. Rupanya ada beberapa sineas film yang memang gemar membuat film dengan pesan implisit dengan jalan cerita yang nampak rumit.

Film yang kompleks umumnya memiliki nilai lebih. Kelebihan utamanya yaitu menjadi bahan perbincangan. Yang sederhana adalah film 24 Jam Bersama Gaspar. Sebenarnya siapa gadis berukuran liliput yang ada dalam kotak misterius tersebut? Gadis itu beneran nyata atau hanya ilusi dari Gaspar semata?

Dalam diskusi kali ini bersama Pak Himawan, ketua dan pendiri MontaseFilms kami membahas tentang kompleksitas film. Orisinalitas kompleksitas menjadi salah satu kriteria dalam menilai film. Seperti makna istilahnya kompleksitas merupakan lawan dari kesederhanaan.

Umumnya film yang tayang di festival film seperti JAFF, Europe on Screen, dan Sundance Film Festival merupakan film yang kompleks dengan tema yang berat, bahasa visual yang abstrak dan absurd, dengan alur penceritaan yang tidak gamblang, serta memiliki pesan yang implisit. Alhasil selepas film berakhir, penonton mungkin malah pusing dan bertanya-tanya, sebenarnya filmnya tentang apa sih?

Oleh karena filmnya yang tak biasa maka ada kalanya film kompleks ini juga disebut film art, apalagi jika visualnya juga unik dan estetik. Ada juga yang menyebutnya film eksperimental apabila sineasnya bereksperimen dengan media dan teknik pembuatannya.

Ada berbagai sutradara yang dikenal sering menggarap film eksperimental. Stanley Kubrick misalnya, yang populer lewat The Shining, 2001: a Space Odyssey, dan Eyes Wide Shut. Sutradara lainnya di antaranya Luis Bunuel yang merupakan sahabat dari Salvador Dali, David Lynch (Blue Velvet),  Charlie Kaufman (Anomalisa,  I'm Thinking of Ending Things), dan masih banyak lagi.

Di Indonesia ada beberapa sutradara yang filmnya lumayan kompleks seperti Under the Tree-nya Garin Nugroho, Sekala Niskala-nya Kamila Andini, Hiruk Pikuk Si Alkisah-nya Yosep Anggi Koen, dan  Belenggu-nya Upi.

Menurut kalian bagaimana film kompleks itu apakah kalian pernah nonton dan bisa menikmatinya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun