Ya meski Indonesia sudah merdeka, nasib Giman tak kunjung membaik. Giman bukan satu-satunya anak-anak yang dipaksa bekerja keras di jalanan. Ia kemudian terpaksa bergabung dengan kelompok gelandangan yang terdiri dari anak-anak terlantar. Hingga suatu ketika ada ancaman kelompok yang terdiri dari pengemis dan pencopet itu akan ditangkapi.
Film yang dibesut oleh Kotot Sukardi ini dirilis tahun 1951, setahun setelah Darah dan Doa karya Usmar Ismail diproduksi. Pada tahun 1950-an, industri perfilman nasional memang mulai merekah, dengan kualitas cerita dan gambar yang makin mumpuni.