Nonton di bioskop itu mahal, ujarku. Daripada nonton di bioskop, mendingan uang jajan ditabung lalu dibelikan buku cerita. Itulah si Puspus jaman dulu yang lebih dikenal sebagai kutu buku daripada sinefil seperti sekarang.
Jaman dulu di Malang ada banyak bioskop. Ke luar rumah jalan kaki sekitaran 10 menit sudah bisa duduk manis di lobi bioskop Presiden. Pulangnya bisa jajan bakso yang sedap di belakang bioskop yang dikenal sebagai Bakso Presiden.
Itulah bioskop pertama yang pernah kudatangi saat kecil. Jangan ditanya apa judul filmnya karena saat itu masih kecil dan aku takut gelap. Sepertinya film Mandarin karena dulu sekitaran tahun 90-an ada banyak film Mandarin yang diputar di bioskop. Sayangnya aku tak ingat filmnya atau seperti apa bioskopnya, aku hanya ingat aku malah asyik tidur di bioskop yang gelap dan dingin. Bangun-bangun penonton sudah bubar.