Ada dua sesi acara nonton Kebhinekaan. Yang pertama adalah nobar dua film tentang pendanaan ISIS yang dilanjutkan sesi diskusi bareng sutradara yakni Ani Ema Susanti. Dan, sesi kedua adalah pemutaran film pluralisme dilanjutkan ngobrol bareng M. Rizal Abdi dari CRCS UGM.
Film pertama berjudul Dari Kecewa Pada Bapak Menjadi Pendana ISIS. Ini merupakan film dokumenter pendek yang mengisahkan sosok pemuda bernama Munir.
Berawal kekecewaannya pada ayahnya, ia bergabung dengan sebuah organisasi agama untuk belajar agama. Ia kemudian tersentuh oleh ISIS dan ingin membantunya lewat kemampuannya mengorganisasi pendanaan via internet. Hampir tiap bulan ia menyetor dana yang cukup besar untuk ISIS.
Munir kemudian terkejut ketika dana tersebut juga digunakan untuk membiayai aksi teroris di Indonesia. Salah satunya di Solo pada tahun 2021. Ia pun kemudian meminta maaf kepada keluarga korban dan tak lagi berurusan dengan jaringan pendanaan tersebut.