Taman Baca Melego, namanya. Taman Baca ini ada di tengah pemukiman, di gang-gang yang tak terlalu lebar di bilangan Pama'an. Tempat ini seperti labirin, sehingga memang perlu bertanya agar tak tersesat.
Ia lalu menyilakanku untuk masuk. Ketika pintu gerbang kubuka, di dalamnya ada halaman luas di mana ada sekelompok anak kecil bermain. Mereka menyapaku, "Wah ada kakak."
Aku menuju sebuah bangunan sederhana seperti bale-bale tempat untuk duduk-duduk. Belum sempat aku duduk, seorang anak perempuan menyapaku dan menanyakan namaku. Wah ia anak yang pemberani.