Memang tak semua pekerjaan bisa dilakukan dari  rumah. Pekerjaan lapangan seperti ekspedisi tentunya tak bisa dilakukan dari rumah.
Selain tak semua pekerjaan bisa dilakukan di rumah, mereka yang kontra dengan WFH menganggap pertemuan fisik dengan sesama karyawan itu penting, agar lebih akrab dan juga bisa lebih enak dalam berkomunikasi. Di rumah bisa jadi tak kondusif untuk  tempat bekerja.
Bagi yang pro maka WFH akan banyak manfaatnya, terutama bagi pekerja perempuan. Waktu untuk perjalanan ke kantor yang bisa menghabiskan PP 2-4 jam bisa digunakan untuk keluarga, memasak, mengerjakan urusan rumah, atau melakukan hobi. Urusan pekerjaan dan keluarga akan lebih seimbang.
Urusan fokus tidaknya bekerja maka akan sama saja antara di kantor dan di rumah. Di kantor juga sering kali banyak distraksi dari telpon kantor yang berdering, Â kawan yang mengajak menggosip hingga ajakan makan siang yang sulit dihindari.
Kalau mau sama-sama enak maka pilihannya adalah WFA. Karyawan bebas memilih untuk bekerja di kantor atau di rumah. Mereka akan sama-sama diuntungkan. Kantor juga akan lebih hemat dalam menyediakan air minum, daya listrik, dan lainnya. Semua akan hepi.
Sebenarnya bagi mereka yang bekerja di bidang TI tak asing dengan metode WFA. Pekerjaan melakukan assessment, menganalisis, rapat dengan klien, mengkoding, serta menyusun laporan bisa dilakukan di mana saja. Site visit untuk memeriksa kualitas keamanan dan kondisi infrastruktur TI juga bisa sesekali, toh tak semua proyek TI perlu site visit.Â