Aku punya seorang kawan
di bangku sekolah dasar
Anaknya bertubuh besar
dengan wajah polos anak-anak
Meski ia temanku sejak TK
Aku tak banyak tahu tentangnya
Hanya ia dianggap nakal
Meski sebenarnya tidak
Ia hanya kadang-kadang meminta jajanan
Ke anak-anak yang tubuhnya lebih lemah
Dan ia jarang membawa saputangan
Padahal ia sering ingusan
Ketika kemudian ia meninggal
Baru aku tahu lebih banyak tentangnya
Tentang nenek yang tinggal bersamanya
Satu-satunya orang dewasa yang mengasuhnya
Ia anak yang baik dan punya nenek yang menyayanginya
Tentang minta jajanan, mungkin karena ia tak punya uang untuk jajan
Tentang ingusan, anak seusia kami juga mudah ingusan
Aku malu dan menyesal tak ingin mengenalnya
Ia tak pernah kembali ke sekolah
Padahal belum setahun ia duduk di bangku sekolah dasar
Pada waktu-waktu tertentu aku mengingatnya
Seandainya aku saat itu berkawan dengannya
Aku masih mengingat wajahnya
Juga matanya yang memelas seolah-olah ingin berteman
Seandainya aku dulu berkawan dengannya
Aku bisa berbagi jajanan bersamanya