Kali pertama mendengar musik dangdut metal atau metal dangdut - bergantung unsur mana yang lebih kental, itu di bus. Aku lupa waktu itu naik bus tujuan ke mana tapi krunya suka menyetel video musik. Awalnya suara penyanyi perempuan dan musiknya metal banget. Eh kemudian aku 'tertipu', lagunya berubah menjadi lagu dangdut hahaha.
Tentang dangdut metal ini aku jadi teringat dengan penyanyi yang populer dengan nama Alam Alatas. Ia adik dari biduan dangdut beken jaman dulu yang bernama Vetty Vera. Lagunya yang beken adalah "Mbah Dukun" yang memiliki sentuhan musik dangdut dan metal.
Gaya bernyanyi dan unsur musiknya yang unik ini kemudian cepat melambungkan namanya. Sayangnya ia hanya merilis dua album, "Mbah Dukun" dan "The King of Metal Dangdut" masing-masing pada tahun 2002 dan 2011.
Meski kehadirannya di blantika musik tergolong singkat, Alam berhasil memberikan warna baru. Oh ternyata musik dangdut juga bisa kawin dengan musik metal. Lagunya jadi lebih energik dan dinamis. Biasanya ada kejutan tersendiri. Setelah gitar meraung-raung, eh kemudian seruling mendayu-dayu.
Ketika iseng-iseng cari musik metal lokal, eh ketemu beberapa band yang melakukan cover lagu-lagu band dalam irama metal. Bahkan ada juga yang menggunakan unsur death metal. Wah wah wah nuansa lagunya jadi benar-benar berubah. Awal-awal bikin pendengar ingin joget dua jari, eh kemudian pendengar diajak head banging hahaha.
Adalah P.N.R Ongis yang membawakan lagu-lagu dangdut beken yaitu "Jaran Goyang", "Oplosan", "Tembang Tresno", dan "Mendem Kangen" dalam irama gothic metal. Awalnya memang agak nggak nyambung, tapi lama-kelamaan lagunya jadi menarik.