Hutan di depanku nampak lebih rapat dan gelap. Aku mulai gemetar apa yang akan kujumpai apabila aku menapaki hutan di depan. Aku masih sangsi dan diam di tempat. Sedangkan Nero yang telah melesat, sudah tak nampak.
Aku bimbang. Apakah lebih baik aku kembali saja tanpa Nero, berbalik ke jalan yang telah kulalui. Hutan di depan nampaknya tak ramah.
Nero. Alasanku melakukan perjalanan ini karena Nero. Sudah berhari-hari aku merindukannya.Kini Nero mengajakku melakukan perjalanan. Sebenarnya aku hanya engkau, Nero. Memelukku atau kau duduk di pangkuanku sambil mendengkur, seperti dulu.