Pagi hari telah tiba, pagi yang berulang
Kukenakan masker dua buah
Sarung tangan pun kukenakan
Dan aku mengenakan jaket di luar pakaian
Aku menyapu dan mengepel rumah
Kulap bersih kaca-kaca jendela
Pintu rumah juga kulap
Kusemprotan desinfectan di gagang
Kubersihkan lantai rumah
Sehari dua kali kukerjakan
Lagi-lagi kusemprotkan desinfectan
Agar aku merasa aman
Rumah sudah bersih, giliran penghuninya
Kucing-kucing satu-persatu kumandikan
Mereka protes karena sudah kumandikan
dua hari sebelumnya
Kulepaskan semua pakaian
dan kubersihkan badan dengan saksama
Jemari sungguh-sungguh kubersihkan
Hingga jemari keriput pucat
Lemari vitamin kubuka
Satu-persatu vitamin kutelan
Sebelumnya kusantap telur dan sayuran
Juga buah dan makanan sehat lainnya
Tanganku kembali kucuci
Dalam sehari bisa lebih dari sepuluh kali
Aku was-was dengan debu,
kuman, dan apapun itu
Ini hari ke-400 sekian
aku tak ke luar rumah
Hanya sebatas halaman
bahkan tak berjumpa tetangga
Aku was-was setiap ada paket di pagar
Kusemprot dus dan kemasannya
Kukenakan masker dan sarung tangan
Agar aku benar-benar aman
Aku tolak semua tamu sejak tahun lalu
Aku takut bertemu manusia siapapun
Di mana-mana bisa ada virus
Aku tak mau badanku terganggu
Empat ratus hari aku tak berjumpa
manusia secara nyata
Hanya lewat layar
tak apa-apalah asal aku aman
Aku hidup terkurung di rumah
Bersama kucing dan kesendirian
Aku paranoid, takut dengan ancaman
Semua rasanya mengancam
Rutinitasku selalu sama
Membersihkan rumah dan menatap layar
Kerja, olah raga lalu tidur lebih awal
Setiap hari terus berulang
Kubaca berita dengan gemetar
Aku takut dan semakin gampang cemas
Aku semakin paranoid dengar kabar
kasus yang makin meluas dan kematian
Aku paranoid
hingga di satu titik
Semua terasa jadi ancaman
Aku tak berani ke luar dari cangkang
Aku was-was bertemu manusia
Luar rumah rasanya tak aman
Aku terkukung oleh kesepian
dan tersiksa oleh kebosanan