Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Suatu Ketika di Era Film Kolosal dan Dono Kasino Indro

27 Maret 2021   16:32 Diperbarui: 27 Maret 2021   16:41 838 7
Kapan kali pertama nonton ke bioskop? Ehm aku tak ingat. Kayaknya sudah lama sekali. Ketika aku masih kecil. Masih balita mungkin. Hal ini dikarenakan Malang dulu punya banyak bioskop. Tinggal pilih saja yang lokasinya tak jauh dari rumah dan tiketnya tak begitu mahal.

Bioskop di Malang sebelum krismon 98 seingatku cukup banyak. Ada bioskop yang seperti layar tancap di Kelud. Lalu ada bioskop Presiden yang sekarang jadi hotel Savana. Kemudian ada bioskop Mutiara di Klojen dan bioskop Kayutangan di daerah Kayutangan.

Meski dulu banyak bioskop rasanya kami jarang ke sana. Dulu masih sering ada layar tancap yang bisa ditonton cuma-cuma. Juga ada video pemutar Betamax, tinggal sewa kaset videonya. Ayah sering meminjam kaset Suzanna untuk ditonton rame-rame. Aku hanya suka suasananya yang rame oleh  sepupu dan paman bibi, tapi tak berani nonton filmnya.

Karena nonton bioskop jarang-jarang jaman dulu, maka rasanya itu spesial.
Dulu waktu nonton bioskop yang favorit adalah beberapa hari setelah lebaran. Kami nonton beramai-ramai bersama bibi, paman, dan para sepupu.

Menuju bioskopnya jika paman sedang malas membawa kendaraan sendiri maka kami bisa naik becak. Entahlah waktu itu sepertinya angkot di Malang masih jarang. Adanya angkutan jenis colt dengan rute terbatas dan becak.

Dan kami yang anak-anak rasanya begitu senang mendapat popcorn dimakan rame-rame lalu mendapati lampu penerangan di bioskop makin lama meredup hingga kemudian gelap hanya diterangi cahaya dari layar.

Entah apa film yang pertama kutonton di bioskop. Masa-masa itu masih ada film "Warkop DKI", entah judul mana yang kami tonton. Biasanya ia juga tayang pas lebaran. Ada juga film-film kolosal seperti "Saur Sepuh Satria Madangkara", "Misteri Gunung Merapi", dan "Tutur Tinular". 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun