Rasa kupangnya masih seperti dulu. Aku langsung merasai banjirnya sensasi seperti di lidahku. Manis, asam, dan gurih, dengan aroma khas kupang. Ini semua berkat kupang, petis, dan juga perasan jeruk nipis. Eksotis dan memang tak semua lidah bisa menerimanya.
Biasanya ada menu degan di kedai kupang. Degan berfungsi sebagai penetral jika ada yang tak cocok dengan kupang. Untungnya aku sudah kebal dan biasa-biasa saja karena sejak kecil sudah tak asing menyantapnya.
Kini penjual kupang di Malang semakin sedikit. Selain kota Malang, lontong kupang pernah kujumpai di Sidoarjo, Pasuruan, dan beberapa daerah di Jawa Timur. Ia masakan eksotis yang untungnya masih eksis.