Kedai sederhana yang bernama Warteg Ibu Sumi itu menyajikan aneka masakan. Ada nasi uduk, kikil, semur, dan tempe oreg. Sayangnya warteg ini sepi dan Bu Sumi mulai gelisah karena warteg ini sumber penghidupannya. Kisah Bu Sumi dan kedainya ini tersaji dalam film pendek berjudul "Warteg".
Bu Sumi tinggal bersama anak perempuannya. Ia cemas bila ia tak kunjung dapat pengunjung yang bersantap di kedainya. Suatu ketika ia menemukan cara agar warungnya bertahan. Suatu cara yang mungkin tak sepatutnya.
Pada awal film, penonton diperlihatkan situasi warteg dengan lingkungan sekelilingnya yang sama-sama sepi. Lalu kamera menyoroti Bu Sumi dan penonton diajak untuk mengamati aktivitasnya.