Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Warna-warni Pastel dalam Animasi Distopia "Pigtails"

12 Desember 2020   12:11 Diperbarui: 12 Desember 2020   12:17 208 9
Sebuah kisah animasi yang membuatku kagum sekaligus memberikanku rasa tak nyaman adalah animasi besutan Yoshimi Itazu berjudul "Pigtails". Adegan demi adegan memantik rasa penasaran apa sebenarnya yang terjadi pada gadis berkepang tersebut.

Dikisahkan di sebuah tempat yang begitu sepi dan gersang, tak begitu jauh dari laut, ada sebuah rumah mungil. Ia hanya ditempati seorang gadis berkepang. Secara berkala ada sekumpulan petugas dengan APD mengunjunginya, membawakan makanan dan obat, lalu memeriksa kondisi tubuhnya.

Gadis itu hidup sendirian. Lalu ada pengantar pos yang sering melewati rumahnya. Ia rupanya tinggal di sebuah tempat mirip sebuah benteng, dengan dinding tinggi yang mengelilingi isi bangunannya. Keduanya kemudian berinteraksi dan secara perlahan-lahan mereka mengungkap misteri yang menyelubungi kehidupan mereka.

Tak terdengar percakapan antarmanusia di sini. Mereka bercakap-cakap tapi penonton tak bisa mendengar dan mengetahui apa yang diperbincangkan. Ruang-ruang itu diisi oleh benda-benda mati yang ada di dalam rumah gadis berkepang tersebut. Ini keunikan dari film ini, sudut pandang bercerita adalah benda-benda mati yang ada di sekeliling si gadis.

Pada bagian awal penonton melihat 'pertarungan' antara penjepit baju berwarna merah dan penjepit baju berwarna putih. Penjepit baju merah sudah tua dan tak mau kalah dengan 'pasukan' penjepit baju putih. Mereka berduel. Si kepang hanya tahu penjepit bajunya copot, lalu ia menyatukan penjepit merah di satu sisi dan penjepit putih di sisi sebaliknya.

Rupanya adegan awal ini memiliki makna. Ia merupakan salah satu petunjuk ke adegan inti yang mengejutkan.

Ya, petunjuk-petunjuk dan secuil informasi disampaikan lewat dialog antara benda-benda mati. Penonton diberikan ruang untuk menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada si kepang dan mereka yang tinggal di 'benteng'.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun