Entah kebetulan atau tidak, rupanya negara tetangga, Malaysia, juga mendaftarkan film bergenre horor ke ajang Academy Award 2021 untuk kategori Best Foreign Film (film berbahasa asing). Ini berarti Malaysia dan Indonesia sama-sama bersaing di kategori yang sama, dengan genre yang kebetulan sama yaitu horor. Film horor Malaysia tersebut berjudul "Roh".
Pecinta film Indonesia sebelumnya dikejutkan dengan keputusan mendaftarkan "Perempuan Tanah Jahanam" besutan Joko Anwar ke ajang Oscar 2021. Kabar ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang pesimis film horor akan dilirik oleh para juri. Tapi banyak pula yang optimis mengingat film "Get Out" yang bergenre horor bisa masuk nominasi film terbaik Oscar 2018.
Film horor memang memasuki era baru. Genre ini dianggap memiliki warna yang berbeda sejak kehadiran sutradara seperti Jordan Peele ("Get Out","Us"), Ari Aster ("Hereditary", "Midsommar"), dan Robert Eggers ("The Witch", "The Lighthouse"). Alhasil film horor bisa jadi memiliki kans yang menyamai film drama dan film perang yang sering menang penghargaan.
Bagaimana dengan "Roh"?
Gara-gara membaca sebuah ulasan singkat bahwa film yang masuk film pilihan JAFF ini patut diperhitungkan, aku jadi penasaran. Apalagi posternya nampak menjanjikan.
Ketika kemudian mengetahui bahwa film ini diikutsertakan ke ajang Oscar, maka keputusanku untuk menonton film ini tak terhindarkan. Aku baru saja menyaksikannya di platform streaming Klikfilm.
Lantas bagaimana filmnya?
Film "Roh" atau "Soul" dibuka dengan seorang anak perempuan yang nampak mengenaskan. Sekelilingnya adalah rumah-rumah yang terbakar dan hanya ia yang selamat. Ia kemudian nampak mendekati sebuah makam.
Adegan berpindah ke sebuah rumah kayu. Nampak terpencil dan mungil di antara belantara. Di dalam rumah itu penghuninya adalah seorang ibu yang disapa Mak (Farah Ahmad) bersama anak perempuannya, Along (Mhia Farhana), dan anak laki-lakinya, Angah (Harith Haziq).
Suatu ketika Along dan Angah menemukan sebuah rusa yang mati tergantung. Angah ingin membawanya pulang untuk dimakan. Tapi kakaknya merasa was-was, curiga itu adalah jebakan. Ketika mereka pulang ke rumah, mereka diikuti anak perempuan. Mak merasa kasihan. Anak tersebut kemudian dibersihkan tubuhnya dan diberinya makan.