Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Asyiknya Ngadem di Kulkas Saat Siang Ramadan

12 Mei 2020   21:12 Diperbarui: 12 Mei 2020   21:23 498 2
Asyik, akhirnya kami punya kulkas. Kami kegirangan menyambut kulkas satu pintu itu hadir di rumah. Sudah lama kami memimpikan adanya kulkas di rumah. Sudah terbayang di benak kami makanan dan minuman yang dingin dan segar. Apalagi saat itu masa Ramadan.

Kulkas itu kami beli bertiga secara patungan. Waktu itu aku masih kecil, sekitar kelas tiga SD. Uang angpau dan uang pemberian kami simpan baik-baik. Ketika ibu bertanya apakah ia boleh mempergunakan uang tabungan kami untuk beli kulkas, kami bertiga pun kompak sepakat.

Bagaimana tidak kami memimpikannya, Budhe atau saudari ibu punya kulkas. Isinya penuh es mambo aneka rasa. Ada rasa kacang ijo, rasa sirsak, ketan hitam dan masih banyak lagi. Budhe satu lagi yang di jalan Arjosari isinya juga lebih mantap. Ada aneka es, puding, juga kadang-kadang ada es buah dan permen cokelat.

Kami memimpikan itu. Kulkas yang penuh makanan dan minuman enak. Tapi sayangnya kulkas di rumah melompong. Akhirnya aku menaruh kolak kemudian kue-kue ke dalam kulkas. Ibu menghentikan niatku menaruh kue-kue karena katanya akan membuatnya melempem.

Ini masa Ramadan dan ada kulkas. Aku dan kakakku kemudian asyik bermain kulkas. Kami berpura-pura membuka tutup pintunya dan mencari-cari sesuatu dengan tertawa-tawa. Padahal sejatinya kami berniat ngadem. Mumpung ibu lagi sare alias tidur, kami ngadem dulu di kulkas.

Bagaimana jika kita masuk kulkas? Jika raknya kucopot maka aku bisa masuk dan duduk di situ. Tapi hanya aku, karena aku masih kecil. Kakakku tidak muat. Ia kesal dan membuyarkan niatku. Awas ketahuan ibu, dijewer lho. Aku pun batal masuk kulkas, cukup ngadem dengan memasukkan kepala bergantian dengan kakak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun