Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Ketika Si Nero Sakit dan Bayi Kucing Telantar

5 Mei 2020   21:21 Diperbarui: 5 Mei 2020   21:17 909 5

Karena tak kuasa melihat Nero kesakitan, aku membawanya ke klinik hewan minggu lalu. Oh meski ia kesakitan ia tetap garang. Aku susah payah memasukkannya ke dalam kandang. Dokter hewan dan asistennya juga nampak was-was memeriksanya. Si Nero tetap berusaha melawan ketika hendak diperiksa kondisi tubuhnya.

Dan si dokter akhirnya menyerah. Dokter hewan juga manusia. Mereka bukan pawang hewan. Nero sakit-sakit begitu masih galak. Ia tak jadi diberi obat, hanya obat cacing. Kakinya malah batal diperiksa.

Setiba di rumah ia langsung kabur, cepat menghilang Karena ia kabur-kaburan maka aku susah memberinya obat. Kondisi si Nero masih menyedihkan. Ia memang sudah bisa jalan tapi matanya nampak kosong dan lelah. Ayolah Nero beristirahatlan di rumah.

Satu lagi ujian adalah bayi kucing. Si Mungil melahirkan. Anaknya empat. Aku merasa was-was. Bagaimana nanti jika mereka sudah besar. Rumahku jadi seperti penampungan hewan.

Bayi kucing itu buta. Si Mungil menyusuinya dengan sabar. Ia dulu anak kucing nakal lincah tapi kemudian menjadi ibu kucing yang penyayang.

Beda sehari dengan si Mungil ada induk kucing yang melahirkan. Ia memaksa ingin masuk rumah tapi tak kuperbolehkan. Ketika anak-anaknya sudah lahir ia kembali seperti kebiasaannya. Bayi-bayi kucingnya ditelantarkannya.

Ia induk kucing yang jahat. Ia tak mau menyusui anak-anaknya. Pada kelahirannya kedua aku mencoba memberi bayi-bayi kucing itu minuman pengganti ASI kucing tapi mereka tak bisa bertahan. Kini pada kelahiran ketiga ia membuatku ingin marah karena lagi-lagi ia menjadi induk yang jahat.

Aku hanya menemukan satu bayinya. Bayi-bayinya yang lain hanya ketahuan suaranya. Entah di mana si induk jahat itu menaruhnya. Bayi kucing itu kutaruh di kardua beralas kain. Kuposisikan si induk di sebelahnya. Ia masa bodoh dengan bayinya. Bayi kelaparan itu dibiarkannya.

Karena kasihan aku mencoba menaruh bayi malang itu ke kumpulan anak-anak si Mungil. Ia memang induk yang baik. Ia tahu bayi kucing yang kubawa bukan anaknya tapi ia tak masalah. Disusuinya bayi kucing itu dan kini ada lima bayi kucing yang diasuh si Mungil.

Suara dari bayi kucing yang ditelantarkan induknya tak lagi terdengar. Aku ikut merasa merana. Kasihan si bayi kucing semoga mereka damai di alam sana. Kasihan Neroku semoga ia segera sehat dan aktif seperti biasanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun