Serial dokumenter "72 Dangerous Places to Live" memang bukan serial baru. Ia tayang sejak tahun 2016 dan terdiri atas enam episode. Meski demikian film ini bisa menjadi bahan renungan dan pengingat tentang berbagai daerah yang rawan untuk ditinggali dengan sebagian disebabkan ulah manusia itu sendiri. Yang membuat miris, nama Indonesia masuk di dalamnya dengan diwakili oleh Sungai Citarum, yang disebut-sebut sebagai sungai paling kotor sedunia. Kini, apa kabar dengan Sungai Citarum dan sungai-sungai yang mengaliri kota besar di Indonesia lainnya?
Mengerikan dan sungguh menyedihkan melihat kondisi Sungai Citarum yang ditampilkan dalam episode kedua serial dokumenter tersebut yang berjudul "That Sinking Feeling". Sungai tersebut penuh dengan sampah, baik limbah masyarakat yang tinggal di sekitarnya, maupun oleh limbah pabrik, terutama pabrik tekstil.
Oleh karena bertahun-tahun pada masa lampau tidak ada aturan yang melarang untuk membuang sampah dan limbah di sungai, maka sejak tahun 80-an Sungai Citarum mulai berubah. Kondisinya semakin parah dengan semakin banyaknya warga yang bermukim di sekitarnya. Padahal dulu Sungai Citarum menjadi tempat untuk mendapatkan penghasilan oleh para penangkap ikan, tapi setelah sungai menjadi begitu berpolutan, mereka pun berubah profesi dengan mencari sampah plastik dan lainnya yang bisa ditukar dengan uang.
Sungai ini disebut beracun, karena airnya sebenarnya sudah tak layak untuk dikonsumsi. Buat air mandi pun juga sudah tak sehat dan malah bisa membuat warga sakit kulit.