Ketika menyaksikan "Akhir Kisah Cinta si Doel", aku tertarik dengan awalan film ini. Ia menampilkan berbagai cuplikan tentang kultur Betawi yang masih bisa ditemui sehari-hari di Jakarta meski mulai langka. Di antaranya adalah penjual kerak telor dan kesenian tanjidor. Adegan kemudian berpindah dengan tarian khas Betawi yang penarinya menggunakan kostum tari yang menyolok, tari cokek. Melihat kilasan-kilasan kesenian Betawi ini maka seusai menamatkan kisah yang berawal dari serial "Si Doel Anak Sekolahan", maka Rano Karno bisa menggarap semacam serial atau film dokumenter tentang kesenian ini.
KEMBALI KE ARTIKEL