Bisa dibilang album anyar Isyana ini menampung sisi idealisnya. Gadis kelahiran 2 Mei 1993 ini memang memiliki latar belakang musik klasik dari pendidikannya di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Inggris. Ia tak hanya pandai memainkan tuts piano, melainkan juga andal dalam menulis lirik lagu, membuat komposisi, dan juga bernyanyi sopran seperti dalam pertunjukan opera.
Album "Lexicon" terdiri dari delapan tembang. Album ini memiliki unsur neo klasik dan rock progresif. Ini adalah album yang Isyana banget. Sisi idealismenya dan minatnya dalam musik neo klasik terlihat. Ia nampak lega dan puas bereksplorasi dalam album ini.
Sikap Duniawi
Lagu pembuka, "Sikap Duniawi" memiliki nuansa opera dengan musik orkestra sedikit sentuhan rock. Sekilas seperti lagu dalam "Petualangan Sherina". Lagu ini kaya pesan. Lagu ini bercerita agar kita tidak suka melontarkan kata-kata jahat yang melemahkan karakter seseorang. Jika sekeliling kita suka menghina maka tutuplah telinga dan tetaplah melangkah.
Hidup hanya sekali saja
Mungkin lagi tapi wujud berbeda
Maka jangan hiraukan kesempatan
Tutup telinga dari kata menyakitkan
Untuk Hati yang Terluka
Lagu berikutnya, "Untuk Hati yang Terluka" merupakan nomor yang paling populer dalam album ini. Lagu merupakan soundtrack dari film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini". Lagu ini menenangkan dan bercerita tentang sosok yang mengalami depresi dan mencoba untuk bangkit.
Lagunya terasa muram sekaligus indah. Ketika mendengarkan tembang ini aku merasa tenang. Pesan dari lagu ini, rangkullah mereka yang sedang mengalami depresi, tapi jangan dimarahi atau dikasihani. Temani ia dan yakinkan bahwa jika harapan tak tercapai maka itu bukan akhir dunia.