Oleh karena data merupakan hal yang penting maka tiap perusahaan mulai memiliki bagian khusus data. Mereka memelihara data, menjaga data tetap valid, melakukan rekonsiliasi data apabila terjadi ketidakcocokan data, menganalisis pertumbuhan data, dan sebagainya.
Data secara reguler diukur kualitasnya karena seperti memasak, bahan masakan yang berkualitas akan menghasilkan masakan yang juga berkualitas. Data yang kurang valid akan bisa menghasilkan putusan strategis yang salah.
Namun meski data dinilai penting masih banyak petinggi yang mengunakan intuisi daripada data yang valid. Kata-kata ini kudapati dari salah satu peserta saat melakukan brainstorming seputar data.
Ada juga yang membiarkan data jutaan transaksi tetap dibiarkan apa adanya tanpa dianalisis untuk mendapatkan peluang atau temuan yang bernilai strategis.