Aku mendapat kesempatan untuk mendaki gunung api purba sekaligus berkunjung ke desa wisata ketika mengikuti Indonesia Heritage Tourism Forum. Bersama mahasiswa UGM dan peserta konferensi lainnya kami pun menempuh perjalanan sekitar 45 menit ke Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul.
Aku sendiri pagi itu masih mengantuk dan kemudian terlelap di perjalanan. Bangun-bangun eh di hadapanku adalah panorama gunung yang membentang. Misterius namun juga terasa indah syahdu. Aku jadi bersemangat.
Setelah diberikan briefing sejenak, mulailah kami mendaki. Wah baru mendaki sudah diberi medan yang terus menanjak hingga 20 menitan kemudian. Terakhir naik gunung tahun lalu ke Kawah Ijen. Setelah itu jarang melakukan aktivitas fisik yang serupa. Alhasil mendaki gunung kemarin lumayan bikin ngos-ngosan. Tapi untunglah bentuk pendakiannya sudah berupa anak tangga, sehingga sangat memudahkan, meski mungkin bakal diprotes para pecinta alam karena sudah kurang natural. Ada juga fosil purba yang merupakan replika. Juga ada rute yang mirip gua-gua. Mas Lilik sebagai kepala pemandu wisata terus memberikan semangat. Ayo tidak jauh lagi, sekaligus berolah raga jaga kesehatan jantung.