Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Menjadi Penulis Itu Banyak Untungnya

7 Agustus 2019   12:24 Diperbarui: 7 Agustus 2019   12:37 170 11
Beruntunglah mereka yang gemar menulis dan terus mengasah kemampuan menulisnya. Sebab, aktivitas menulis itu kini bukan sekedar hobi. Ia bisa menjadi bonus apabila penulis tersebut fokus dengan minatnya ataupun memilih menjadi penulis multitopik. Motivasi dan tips menulis 'plus' ini kudapatkan dari mengikuti "Workshop Pelatihan Menulis dan Tour ke Pulau Maju" yang dihelat CLICKompasiana bekerja sama dengan Persatuan Penulis Indonesia (PPI) di Graha Wisata, TMII Jumat silam (2/8).

Aku datang terlambat dan tidak bisa ikut keesokan harinya melakukan perjalanan ke Pulau Maju. Namun dari dua sesi materi yang diisi oleh mas Isjet dan Pak Isson, aku mendapat asupan bergizi tentang menulis.

Menjadi penulis itu dulu dianggap profesi yang kurang menguntungkan. Ada pula yang menganggap profesi sekedar hobi. Padahal jika ditekuni profesi menulis itu sangat menjanjikan. Apalagi pada era digital ini di mana kanal hiburan dan media website makin bertumbuhan dan makin beragam.

Hadirnya beragam kanal hiburan tersebut membuat diperlukannya banyak gagasan cerita untuk dijadikan bahan pembuatan film. Kebutuhan website baik website resmi perusahaan maupun website komersil lainnya juga memberikan peluang akan kebutuhan content writer. Belum lagi kebutuhan untuk mempromosikan suatu produk secara halus (soft selling) dan meningkatkan posisi sebuah merk di masyarakat (brand positioning).

Oleh karenanya seorang penulis misalnya penulis di Kompasiana kini bisa punya peluang sebagai content writer, novelis, cerpenis, penulis skenario, penulis ilmiah, penulis teknis (technical writer), copy writer, penulis kolom ekonomi, hingga penulis di bidang content marketing.

Iskandar Zulkarnaen yang akrab dipanggil Isjet lebih fokus membahas tentang content marketing. Kini banyak penulis seperti blogger dan kompasianer yang dilibatkan dalam pembuatan dan penyebaran content marketing. Sebab, banyak masyarakat yang lebih suka penyampaian promosi yang sifatnya halus (soft selling) daripada yang bersifat hard selling.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun