Masa-masa mahasiswa adalah masa yang menyenangkan dan penuh kenangan. Mahasiswa pada era pertengahan tahun 90-an juga diwarnai oleh suasana politik yang memanas. Hal ini yang jadi latar kisah Pidi Baiq bersama kawan-kawannya sesama mahasiswa jurusan seni rupa ITB.
Dikisahkan Pidi (Jason Ranti) dan kawan-kawannya, seperti Ninuk (Ricky Harun), Deni (Bisma Karisma), Erwin (David John Schaap), Dikdik (Miqdad Addausy) Inggrid (Jennifer Lepas) mahasiswi asal Inggris, Ariyanto, dan sebagainya adalah mahasiswa senior yang tak lulus-lulus. Mereka gemar berkumpul di studio lukis di kampus mereka, menggambar, bernyanyi bermain gitar,atau sekedar numpang tidur. Kehidupan mereka suka-suka sehingga disebut koboy kampus.
Saat itu situasi politik di Indonesia sedang memanas. Ada banyak mahasiswa yang demonstrasi. Pihak kampus mengeluarkan ancaman untuk mengeluarkan mereka yang ikut berdemo. Sebagian nekat berdemo. Sementara Pidi dkk ogah-ogahan. Mereka malah membentuk negara rekaan, Negara Kesatuan Republik The Panasdalam yang lokasinya di studio mereka. ThePanasdalam singkatan dari Atheis, Paganisme, Nasrani, Hindu Budha, dan Islam. Mereka memberi nama itu dari harapan mewadahi seluruh keberagaman di Indonesia.
Aksi Pidi dalam mendirikan negara ini mendapat pro dan kontra. Ada pihak luar yang tertarik bergabung. Ada juga seorang mahasiswa yang getol ingin menyadarkannya. Apakah Pidi akhirnya luluh dan kembali ke NKRI?
Komedi yang Kehilangan Arah
Apaan sih. Aku bolak-balik spontan berkomentar seperti itu sepanjang menonton film ini. Humornya sebagian garing dan nyleneh. Dialog tokoh Pidi ini seperti dialog dan rayuan ala Dilan, tokoh rekaan Pidi, sehingga dua tokoh ini bak pinang dibelah dua. Pidi dalam cerita "Koboy Kampus" ini seperti Dilan dalam wujud mahasiswa lapuk.
Premis ceritanya sebenarnya menarik, bagaimana mahasiswa menyikapi situasi politik tahun 1995 hingga tahun 1998, yaitu setelah Presiden Soeharto mundur. Film-film serius tentang situasi tersebut sudah ada beberapa seperti "27 Steps of May" dan "Di Balik 98". Pidi menawarkan sisi yang ringan dan jenaka.
Tapi setelah sepertiga bagian, ceritanya mulai tak terarah. Ada kisah Ninuk si playboy, juga ada cerita Ariyanto yang polos dalam mendekati gadis cantik Unpad, lalu ada cerita-cerita lainnya yang seolah-olah ditambahkan untuk menambah durasi cerita.