Menonton film di bioskop saat ini masih menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Setiap akhir pekan bioskop-bioskop sarat penonton, baik yang datang sendiri, berpasangan maupun yang bersama-sama keluarga. Banyak di antara orang tua yang mengajak anaknya menonton, dengan melalaikan rating film tersebut.
Aku beberapa kali memperhatikan anak-anak yang 'terpaksa' ikut menemani orang tuanya menonton. Waktu itu aku menonton "Ninja Assasin" yang sarat adegan berdarah-darah. Pada saat adegannya pertarungan yang brutal beberapa anak balita menangis, bersahut-sahutan. Wajar sih, mereka takut. Aku saja memalingkan wajah karena juga tidak tahan.
Adapula yang mengajak putra-putrinya menonton horor dewasa. Hasilnya tak jauh beda. Mereka pun harus keluar lebih dulu karena anak-anak ketakutan. Bisa jadi malamnya mereka mimpi buruk.
Film-film superhero seperti Avengers dan X-Men juga sebenarnya bukan film anak-anak balita dan anak SD. Ya, di tengah-tengah film mereka bosan. Ada yang lompat-lompat di tangga di sela-sela bangku penonton. Ada pula yang merajuk.
Kasihan mereka. Anak-anak Indonesia masih kekurangan film anak-anak yang berkualitas.