Jalan dari Sadang menuju pusat kota lebih lancar daripada arah sebaliknya. Jalan-jalan lebar nan bersih menyambut kami. Beberapa bagian kota dihiasi dengan patung berupa kerajinan keramik. Aku teringat Plered, salah satu daerah di Purwakarta, merupakan sentra produk kerajinan keramik, seperti halnya Dinoyo di Malang.
Tak sampai 20 menit kami sudah tiba di Situ Buleud atau Taman Air Mancur Sri Baduga. Dinamakan Situ Buleud karena bentuk danaunya yang bulat. Situ ini mulai dibangun pada tahun 1830 sebagai persediaan air dan tempat rekreasi.
Di luar Situ Buleud banyak terdapat penjual jajanan. Juga ada penyewaan untuk menunggang kuda dan dokar. Untunglah penjualnya tidak masuk ke taman, untuk mencegah pengunjung dan penjual buang sampah sembarangan.