Jarum jam masih menunjukkan angka sepuluh, tetapi Denok---sapaan akrab Denok Budiarti---tampak sibuk. Tangannya sibuk mengaduk-aduk kuah yang ada dalam wajan. Selesai satu wajan, ia beralih ke wajan lain. Denok lalu bergerak menuju sebuah meja. Ia duduk kemudian mulai memasukkan potongan daging ayam dan sayur di atas nasi yang dilapisi nori. Tak butuh waktu lama, Denok menggulung dan memotong kimbab---nama makanan tersebut---menjadi beberapa potong.
KEMBALI KE ARTIKEL