Setelah pemotongan tumpeng, dilanjutkan dengan penayangkan dua film yang berjudul Sapu Tangan Fang Yindan Minah Tetap Dipancung, film ini merupakan karya kolaborasi antara Hanung Bramantyo dan Denny JA.
"Ya ini merupakan kolaborasi keduanya di tengah langkanya film tentang anti diskriminasi," ungkap Sekjen Dewan Kreatif Rakyat, Dedeh dalam konferensi pers.
Menurut Dedeh, melalui dua film diskriminasi ini salah satu dari upaya untuk mengubah bangsa menjadi lebih baik lagi dan menjadikan Indonesia sebagai negara tanpa diskriminasi, dan negara yang bermartabat.
"Mungkin kedua film ini Sapu Tangan Fang Yingsalah satu film tentang diskriminasi keturunan Tionghoa di kerusuhan Mei 1998 dan Minah Tetap Dipancungmenjadi salah satu pesan yang akan disampaikan untuk sineas muda biar lebih peka terhadap nasib bangsa, dan menjadikan negara tanpa diskriminasi," tutup dia.