Aku masih sempurna berdiri di tempatku, tak bergeming sedikitpun. Antara percaya dan tidak percaya akhirnya aku bisa bertemu dengan lelaki ini lagi. Aku memintanya untuk duduk dikursi yang terletak dihadapanku. Lelaki ini sepertinya tak mendengar ucapanku. Dia masih tetap berdiri di posisinya, tak beranjak sedikitpun. Alan yang berdiri tepat disampingnya kemudian menyentuh pundaknya pelan, dan hal itu berhasil menyadarkan Restu dari lamunannya. Restu beranjak dari posisinya, duduk di kursi yang berada tepat disamping kirinya. Sementara itu sang adik, Alan duduk dikursi sebelahnya.