Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pesan Cinta Kak Zoya #3

22 Januari 2011   23:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:17 246 3
[caption id="" align="aligncenter" width="299" caption="dari om google"][/caption] *************** Jakarta, 2 Desember 2008 *************** Setelah mendapatkan kartu nama wira, malam harinya malika segera menghubungi tyas untuk memberikan laporannya. "Bilang aja kamu taunya dari kak zoya, jangan bilang dari aku ya" pinta malika pada tyas setelah memberitahukan nomor telpon wira. "Terus aku yang hubungin kak wira, gitu ?" tyas bingung sendiri, bukankah malika yang seharusnya menghubungi wira dan menanyakan semua yang mengenai masalah pernikahannya?. Karena malika lah yang telah diberikan amanat untuk bertanggung jawab mengurus acara besarnya, lagipula toh wira adalah kekasih sang kakak. "Iya, kamu dulu aja ya tyas, masih ada yang mesti aku beresin" pinta malika. "Kamu coba tanya - tanya dulu aja, nanti kalo udah sepakat ketemuan aku temenin" lanjut malika lagi. "Janji ya nanti gak pake kabur - kaburan kalo aku minta temenin ?". "Oke, siiippp". Pembicaraan di telpon antara malika dan tyas berakhir dengan kesepakatan bersama, tyas yang menghubungi wira terlebih dahulu sebagai pembukaan, dan selanjutnya malika yang akan mengambil alih mengurusi acara pernikahan tyas. Beberapa hari ini malika disibukkan dengan rencana study tour siswa taman kanak - kanaknya, rencananya akan diadakan 2 hari lagi jadi mau tidak mau kesibukan yang padat di sekolah menyita sebagian waktunya. **************** Jakarta, 4 Desember 2008 **************** Hari ini malika memberitahukan tyas bahwa dirinya akan mengadakan study tour bersama muridnya ke PPIPTEK TMII, jadi nanti bila agak lama menjawab telponnya tyas tidak marah. Sejak diberikan nomor telpon wira, tyas sama sekali belum pernah menghubunginya dan baru hari ini tyas bermaksud hendak menghubungi wira. Setelah dicoba beberapa kali menelpon wira, tidak ada jawaban dari sebrang sana. "Kok gak diangkat - angkat ya?" tyas terlihat bingung mendapati tak ada seorangpun yang menjawab telponnya, sambil terus berkutat dengan pekerjaannya di kantor. Sempat terbersit dibenaknya, 'jangan - jangan nomor yang dikasih Lika salah lagi'. "Tuuutttt... ttuuuuttt..." terdengar suara nada tunggu, dengan setia tyas tetap menunggu jawaban dari wira. "Assalamu'alaikum..." ucap orang yang menjawab telepon tyas. Kegembiraan terpancar jelas dari raut wajah tyas. "wa'alaikumsalam... Kak wira ya ? saya tyas temen adeknya kak zoya" tyas memperkenalkan diri, dan memulai percakapan siang ini. Tapi hanya sebentar, karena wira sepertinya tengah sibuk dan tidak bisa berbicara panjang lebar. "Nanti malam saya telepon balik ya, lagi rame soalnya disini" ucap wira seraya menyelesaikan percakapan mereka. "iya kak, makasih banyak ya kak... ditunggu teleponnya nanti malam" berharap wira tak lupa menelponnya malam nanti. Malam hari dirumah malika. Malam terlihat sempurna memancarkan keindahannya. Bulan sabit yang serupa potongan melon dan bintang yang mengitarinya menambah keindahan malam ini bagi malika. Malika berdiri terpaku di beranda kamarnya, menikmati malam yang kian beranjak dan semburat hatinya yang perlahan merona. Baru saja arya selesai menghubunginya, dan mengucapkan sebuah kata yang masih terngiang dalam otaknya. "Istirahat ya, selamat tidur..." hanya ucapan sederhana itu yang diucapkan arya sebelum mengakhiri percakapan mereka, tapi toh bagi malika ucapan itu pertanda perhatian arya padanya. "Grrr.... ggrrrr..." HP yang diletakkan diatas meja yang ada dibelakang malika tiba - tiba bergetar, dan berhasil membuyarkan lamunannya. Malika beranjak menghampiri meja, melihat siapakah gerangan yang menghubunginya, Tyas. "Assalamu'alaikumm...." ucap malika membuka perbincangan. "Wa'alaikum salam... belom tidur kan?" tanya tyas, khawatir mengganggu istirahat sang sahabat. "Belom, kenapa tyas ?". Tyas mulai menceritakan hasil percakapannya dengan wira, walaupun tadi siang hanya baru berbincang sebentar tapi harus tetap dilaporkan, toh nanti malika lah yang akan mengurus semunya. "Terus kenapa sekarang kamu nelpon aku ? katanya lagi nunggu telpon lanjutan dari kak wira" tanya malika bingung, sewaktu tyas berkata sedang menunggu telpon dari wira. "Oh iya, aku lupa... abis dari tadi aku tunggu gak ada telpon juga dari kak wira" terdengar nada kekecewaan saat tyas mengucapkan hal itu. "Ya udah di tunggu aja, nanti kalo tiba - tiba dia nelpon kamu terus telponnya sibuk karena ngobrol sama aku, gimana?". Setelah menyadari hal tersebut, tyas segera mengakhiri percakapannya dengan malika, khawatir wira menghubunginya. Rupanya benar, tak lama setelah selesai menelpon malika, wira menghubunginya. *************** Jakarta, 13 Desember 2008 **************** Hari minggu waktunya menghabiskan waktu bersama keluarga. Ritual yang biasa dilakukan oleh semua keluarga termasuk keluarga malika. Walaupun hanya berdiam diri di rumah sambil menonton video dan berbagi cerita, tapi kebersamaan yang indah seperti itulah yang disukai malika. Ayahnya yang seorang montir pesawat terbang dan biasa menghabiskan waktu diluar rumah, membuat kebersamaan itu terasa mahal. "Pokonya hari ini mesti temenin aku ketemu kak wira" pinta tyas agak memaksa. "Huff... ya udah deh aku temenin" berat malika menyanggupinya, karena jarang - jarang mereka bisa berkumpul. Tapi tak juga malika hendak membuat sahabatnya kecewa, karena toh dari awal  malika sudah menyanggupinya. "Nanti sore aku jemput ya Lika". "Oke" singkat jawaban malika, dan seketika itu pula hubungan teleponnya langsung terputus. Tak ada persiapan khusus yang dilakukan malika untuk bertemu dengan pujaan hati sang kakak, tak juga malika memberitahukan hal itu pada zoya, toh nanti juga zoya akan tahu dengan sendirinya dan malika akan memberitahukakannya bila memang sudah pasti..... Cerita sebelumnya : 1. pesan cinta kak zoya. 2 pesan cinta kak zoya 2

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun