Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Menapaki Puncak Abadi Para Dewa

21 Juni 2014   12:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:55 816 9

Matahari berada tepat di atas kepala ketika mobil yang kami naiki membawa kami sampai di pos Ranupani, Desa Ranupani Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Saya dan kedelapan orang rekan saya bergegas solat zuhur, makan dan beberapa orang lainnya melakukan lapor diri untuk mendapatkan surat izin masuk (SIMAKSI) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Persyaratan seperti surat keterangan sehat dan fotokopi KTP serta uang masuk tak lupa juga dikumpulkan saat lapor diri tersebut. Biaya masuk untuk pendakian ke Semeru sendiri adalah sebesar 17.500 rupiah untuk weekdays, dan 22.500 rupiah untuk weekend dihitung sesuai banyaknya hari yang kita habiskan di Semeru.

Selesai memasak, mengambil air, makan pagi bersama, dan bernarsis ria di Ranukumbolo, kami bergegas mengemasi barang bawaan kami dan melipat kembali tenda kami. Pukul 10.00 pagi, kami melanjutkan pendakian kami kembali. Menuju pos berikutnya, yaitu pos Cemoro kandang, kami disuguhkan dengan bentangan alam yang luar biasa indah. Mendaki tanjakan cinta yang benar-benar menanjak, oro-oro ombo dengan hamparan padang lavender setinggi bahu dengan bunganya yang berwarna ungu, bukit-bukit hijau yang mengelilinginya dengan sangat gagah. Setelah Cemoro kandang, kami melanjutkan pendakian menuju pos Jambangan. Track yang dilalui untuk menuju pos Jambangan lumayan cukup melelahkan. Didominasi oleh jalan setapak yang menanjak, terkadang tanjakannya curam dan sebagian lagi tanjakan yang tak terlalu curam. Menuju pos Kalimati dari pos Jambangan, track yang dilalui didominasi oleh turunan berupa jalan setapak dengan pasir halus. Pukul 14.00 kami sampai di pos Kalimati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun