Kalau saja buku yang Sinta mau pinjam tidak berpindah tangan, mungkin ceritanya tidak sampai ke Rio. Bayangkan, dia hampir satu jam memilih buku yang seabrek jumlahnya di sekolahku, tiba-tiba tidak ada di atas meja. Sinta yakin buku itu telah ditaruh disitu. Yakin. Tiga buku novel. Dua buku tentang lsafat. Paling mangkel dia kehilangan buku novel yang lama dicari-cari. Peminatnya pasti banyak,terutama temen perempuan. Maklum sangat romantis. Apalagi seumurku sudah mau menginjak dewasa. Sinta bolak-balik disekitar ruangan perpustakaan. Sambil pura-pura membaca, dia melirik teman-teman perempuan sekitarnya. Dilihatnya Rani asik membaca buku. Dia malu menuduh Rani membaca buku novel yang hilang.
KEMBALI KE ARTIKEL