Prangko sampai tahun 80an masih menjadi barang berharga bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Melalui jasa prangko masyarakat saat itu bisa berkabar kepada keluarga, sahabat atau surat menyurat lainnya. Tentunya yang menarik surat cinta.
Perkumpulan pecinta prangko (filatelis) di tempat saya sudah tak terdengar lagi gaungnya. Biasanya setiap tahun dikordinir oleh kantor POS diadakan pameran dan jual beli (lelang) prangko.
Penulis sendiri pernah menjadi penyuka dan pengumpul prangko. Saat ini saya memiliki 3 album prangko. Isinya ratusan lebih. Kalau tidak salah ada berangka tahun 70an. Sampai saat ini prangko prangko itu tersimpan rapi.