Mendapat kesempatan membimbing ekstra kurikuler majalah dinding, saya mengajang siswa pemilih ekstra untuk mengembangkan logika berpikir tentang mading.
Selama ini orientasi kita bahwa mading itu selalu identik dengan majalah yang ditempel di dinding. Secara mendasar memang begitu awalnya.
Namun seiring waktu, dan banyaknya media pembelajaran, maka saya mengajak siswa merubah pola pikir tersebut. Kita bersama membuat pola baru, dimana mading yang dibuat dipolakan dalam bentuk buku.
Walau ini mungkin melangga dari pakem dasar, tapi begitulah kita berubah untuk mengembangkan kreatifitas anak-anak.